1. Ungkapan atau idiom
Ungkapan atau idiom ialah bentuk bahasa berupa gabungan kata
(frase) yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan unsure
yang membentuknya.
Dalam bahasa Indonesia, idiom dibagai atas beberapa jenis
sebagai berikut.
a.
Idiom
dengan menyebutkan bagian tubuh
Contoh:
·
Selesaikanlah masalah itu dengan kepala dingin !
(kepala
dingin = pikiran yang tenang)
·
Aji kelihatan berat hati meninggalkan tanah
kelahirannya.
(berat
hati=bimbang)
b.
Idiom
yang berhubungan dengan indra.
Contoh:
·
Jangan bermuka masam terus nanti kelihatan tua!
(bermuka
masam = murung)
·
Semenjak perusahaannya mengalami kebangkrutan,
dia kelihatan sempit hati.
(sempit
hati = lekas marah)
c.
Idiom
dengan nama warna
Contoh:
·
Gadis itu tampak merah muka jika bertmu pemuda
idamannya.
(merah
muka= teripu malu)
·
Kasus pencurian kemarin diajukan ke meja hijau.
(meja
hijau = pengadilan )
d.
Idiom
dengan nama benda-benda alam
Contoh:
·
Sekarang keluarga Pak Harun jadi bumi langit di
kampung ini.
(bumi
langit = orang yang sering diharapkan pertolongannya)
·
Karena salah air, anak itu jadi nakal.
(salah
air = salah didikan)
e.
Idiom
dengan nama binatang
Contoh:
·
Fandi selalu jadi kambing hitam di kampungnya.
(kambing
hitam = orang yang dipersalahakan)
·
Karena berotak udang, Diding sering tidak naik
kelas.
(otak
udang = bodoh)
f.
Idiom
dengan nama bagian tumbuhan
Contoh:
·
Semenjak musibah itu Hendi hidup sebatang kara
(sebatang
kara = hidup sendiri)
·
Buku ini merupakan buah pena penulis yang sangat
dikagumi banyak orang
(buah
pena = karangan)
g.
Idiom
dengan nama bilangan
Contoh:
·
Kita harus bersatu padu jika ingin menang dalam
pertandingan nanti.
(bersatu
padu = benar-benar bersatu)
·
Karya seni ini tiada duanya di negeri ini.
(tiada
duanya = tiada bandingnya)
2. Peribahasa
Peribahasa adalah bahasa berkias atau kelompok kata yang
tetap susunannya.
Peribahasa dalam bahasa Indonesia dibagi atas pepatah, perumpamaan, Ibarat, tamsil, dan pameo.
a.
Pepatah
Pepatah ialah kiasan yang tepat dan langsung untuk
mematahkan pembicaraan seseorang.
Contoh:
·
Tong kosong nayaring bunyinya.
(orang
yang banyak bicara biasanya kurang berilmu)
·
Anjing menyalak biasanya tidak akan menggigit.
(orang
yang banyak bicara biasanya tidak membahayakan)
b.
Perumpamaan
Perumpamaan ilah kalimat yang mengumpamakan atau memisalkan
pekerti, keadaan, kejelitaan atau budi seseorang dengan alam sekitar.
Contoh:
·
Seperti kerbau dicocok hidung.
(Orang
yang menurut saja diprlakukan apapun oleh orang lain)
·
Bagai air di daun talas.
(orang
yang tidak tetap pndiriannya)
c.
Ibarat
Ibarat ialah perumpamaan yang lebih tegas daripada
perumpamaan biasa, karena diberi penjelasan lebih lanjut.
Contoh:
·
Ibarat bunga, segar dipakai layu dibuang
(Sesuatu
yang dihargai hanya pada waktu memerlukan saja)
·
Bagai kerakap yang hidup di batu, hidup segan
mati tak mau.
(Orang
yang hidupnya sangat merana)
d.
Tamsil
Tamsil ialah perumpamaan yang berima dan berirama
Contoh:
·
Tua-tua keladi, makin tua makin jadi.
(Orang
yang makin tua usianya, makin brtabiat seperti ana muda)
·
Ada ubi ada talas ada budi ada balas
(Tiap
berbuatan seseorang akan mendapatkan balasan)
e.
Pemeo
Pemeo ialah kalimat pendek yang pada mulanya diucapkan oleh
seorang saja, tetapi pada suatu waktu ditiru oleh orang banyak dan akhirnya menjadi
umum serta digunakan sebagai semboyan.
Contoh:
·
Sekali merdeka tetap merdeka
(mempertahankan
kemerdekaan sampai titik darah penghabisan)
·
Patah tumbuh hilang berganti
(selalu
ada penerus baru bagi generasi pendahulu)