Sabtu, 30 Agustus 2014

Air Mengalir Sampai Jauh: “Kelestarian Sungai Bengawan Solo untuk Kemajuan Bangsa”

Satu bulan yang lalu penulis bersama dengan istri mendapat kesempatan mengunjungi salah satu pabrik terbesar dari Aqua yang terletak di kota Klaten, Jawa Tengah. Di sana kami melihat bagaimana teknik produksi air minum mineral, melihat pula bagaimana sumber mata air di rawat dengan baik.


1409270764627977507
Sumur Pantau Pabrik Aqua Klaten/al jatimi photo

Di tengah “pro dan kontra” mengenai pemanfaatan sumber air oleh Aqua, ternyata penulis mendapatkan pelajaran penting yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan, yakni pelajaran mengenai teknik merawat sumber mata air. Menurut manajemen Aqua menjaga sumber mata air dan kelestarian lingkungan sekitar  merupakan suatu investasi yang lebih bernilai daripada sekadar investasi uang. Buktinya saat ini meskipun diekploitasi bertahun-tahun, sumber mata air Aqua tetap lestari dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Di Aqua Lestari-Pabrik Klaten ada lima program yang inspiratif untuk ditiru perusahaan-perusahaan lain, yakni program konservasi, Akses Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan, Pengembangan Ekonomi Kemasyarakatan, Infrastruktur, Agama dan Budaya.


1409271313963163356
Kawasan di Sekitar Sumur Pantau Pabrik Aqua Klaten/al jatimi photo

Berbanding terbalik dengan kondisi yang diharapkan di masyarakat, sekarang ini  justru banyak hal yang dilalaikan oleh manusia. Mereka seolah tak ingat bagaimana cara menjaga nikmat yang diberikan Sang Pencipta. Lihat saja, sekarang ini banyak pohon diekploitasi, sungai dicemari, tak ada resapan air di kota-kota, dan mulai keringnya bendungan yang dulunya nampak mengisi penuh. Seolah-olah alam diperkosa manusia hanya untuk memenuhi hasrat memenuhi tuntutan pasar.


1409271899373996406
Timbunan sampah rumah tangga pada aliran Sungai Bengawan Solo di Kampung Sewu/www.solopos.com

Dewasa ini, kemajuan teknologi industri sedikit banyak memengaruhi kualitas  hidup manusia, termasuk juga air. Sedikit cerita sederhana saja, saat ini penulis memiliki seorang teman yang kebetulan telah sukses menjadi pengusaha batik muda. Usaha batik yang ditekuninya nampak berkembang pesat. Produksi batik dilakukan hampir tiap hari. Namun ada satu hal yang membuat penulis miris, di tengah rasa bangga yang penulis  sematkan, yakni ternyata limbah batik yang dihasilkan ia langsung buang ke sungai tanpa melalui proses pengolahan di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)  terlebih dahulu. Contoh yang penulis berikan mungkin hanya satu contoh kecil, sedangkan di luar sana, ada ribuan industri yang lebih besar , dan bahkan telah lama mencemari air yang kita konsumsi, bahkan karena pencemaran tersebut biota yang ada di sungai tempat pembuangan limbah pun sekarang ini mulai berkurang signifikan. 
Sungai Bengawan Solo sungguh luar biasa, salah satu sungai terpanjang yang membelah pulau Jawa, alirannya bahkan sampai jauh  mengalir dari Jawa Tengah menuju Jawa Timur. Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo seluas 16.000 kilometer persegĂ­ merupakan DAS terbesar dan utama dari total wilayah sungai (WS) yang membentang dari Wonogiri, Jateng sampai Gresik, Jatim. Kondisi air di sepanjang hulu Bengawan Solo, dari Desa Jeblongan sampai Waduk Gajah Mungkur, semakin memburuk. Krisis air menjadi peristiwa tahunan. Semakin menyempitnya daerah resapan air di daerah hulu membuat sumber air di daerah tersebut terus berkurang. Penggundulan hutan, sedimentasi, penambangan pasir dan pencemaran air, yang merupakan akibat dari ulah manusia, adalah beberapa penyebab dari rusaknya daerah aliran sungai Bengawan Solo dari hulu sampai ke hilir.
Berdasarkan penelitian Perum Jasa Tirta I Direktorat Pengelolaan Bengawan Solo pada Februari 2007, air Bengawan Solo sejak hulu sudah mengandung unsur kimia yang berbahaya, makin ke hilir pencemaran makin parah. Di hulu kandungan Klorin mencapai 0,400 miligram per liter (mg/l). Padahal nilai yang diizinkan hanya 0,03 mg/l. Di hilir kandungan klorin menigkat menjadi 0,870 mg/l. Bengawan Solo juga dijadikan tempat pembuangan sampah rumah tangga, mulai dari plastik, kaleng sampai kotoran manusia.Selain itu berdasarkan uji lab BLH Kadar logam berat pada air Sungai Bengawan Solo, sudah melebihi ambang batas. Saat ini, mengutip ucapan Ketua Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jateng, Agus Sriyanto,  jenis kadar logam yang terdapat di air Sungai Bengawan Solo di antaranya Kromium (Cr), tembaga (Cu), timbale (Pb) dan seng (Zn). Adapun, menyatakan, penanganan masalah di DAS Sungai Bengawan Solo selama ini lebih menyasar pada penanggulangan akibat kritisnya DAS Bengawan Solo


14092723021737516459
Sungai di Solo Tercemar Limbah Industri/timlo.com

Mengkorelasikan antara kunjungan ke pabrik Aqua dengan pelestarian DAS Bengawan Solo, setidaknya ada 3 (tiga) kebijakan yang selayaknya dapat diusulkan untuk kelestarian DAS Bengawan Solo, tulisan ini terinspirasi dari  Lima Bidang Penyelenggaraan Aqua Lestari-Pabrik Klaten yang sungguh mengagumkan. Di antara inspirasi  kebijakan Aqua yang sedikit banyak bisa terapkan terhadap kemaslahatan Sungai Bengawan Solo adalah sebagai berikut:

A. Konservasi  yang meliputi 
*Pengembangan Desa-Desa Konservasi 
Pengembangan desa-desa konservasi  di sepanjang DAS Sungai Bengawan Solo, dengan adanya desa konservasi, diharapkan kondisi DAS akan terjaga, sumber mata air di hulu akan terjaga, serta tingkat erosi dan sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan sungai dapat dicegah. Hasil interpretasi Citra Satelit yang dilakukan oleh KLH  (dalam Program MIH 2011) seperti yang dikutip ppejawa.com menunjukan bahwa penggunaan lahan di DAS Bengawan Solo hampir seluruhnya merupakan kawasan budidaya, didominasi pada pemanfaatan sebagai lahan sawah, yakni sebesar 534.794,72 Ha atau sekitar 33% dari seluruh luas wilayah DAS. Pemanfatan lahan besar lainnya adalah penggunaan lahan untuk tegalan/ladang, sebesar 297.247,59 Ha atau sekitar 18% dari luas total DAS. Sedangkan penggunaan lahan yang bersifat memberikan perlindungan relatif sangat kecil. Kita bisa perhatikan sekarang ini penggunaan lahan sebagai kawasan hutan kurang dari 4% saja.
**Pembuatan Sumur-Sumur Resapan Serta Biopori 


14092734961501301689
Biopori mencegah banjir//www.belantaraindonesia.org/

Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air (waterlogging) semakin kecil. Air yang tersimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di musim kemarau. Keunggulan ini dipercaya bermanfaat sebagai pencegah banjir. Dinding lubang biopori akan membentuk lubang-lubang kecil (pori-pori) yang mampu menyerap air. Sehingga dengan lubang berdiameter 10 cm dan kedalaman 100 cm, dengan perhitungang sederhana akan didapatkan bahwa lubang akan memiliki luas bidang penyerapan sebesar 3,220.13 cm2. Tanpa biopori, area tanah berdiameter 10 cm hanya memiliki luas bidang penyerapan 78 cm persegi. Coba bayangkan bagaimana dampak kebaikan yang akan kita dapatkan ketika biopori kita tanam di area kota yang minim dengan resapan, mungkin air yang ketika hujan langsung masuk ke selokan dan mengumpul di sungai sehingga menimbulkan banjir sedikit banyak dapat di atasi. Selain untuk mencegah banjir manfaat dari biopori menurut Griya (2008)  adalah untuk pembuangan sampah organik, menghasilkan pupuk kompos alami, mengurangi genangan air yang menyebabkan penyakit, meningkatkan peran aktivitas flora dan fauna tanah ( dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga atau liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia) dan manfaat terakhir ialah untuk mencegah erosi dan longsor.
***Mengoptimalkan Prokasih dan Bank Sampah 


140927376862631206
bank sampah/tempo.com

Mengoptimalkan Prokasih dan Bank Sampah  memang salah satu senjata mengonservasi kelangsungan DAS Sungai Bengawan Solo, sebab dampak dari pencemar yang berupa polutan limbah cair maupun padat  akan membawa ekses yang negative terhadap keberlangsungan lingkungan hayati. Lingkungan DAS yang bersih setidaknya akan membawa dampak meningkatnya angka kesehatan masyarakat. Prokasih yang pro lingkungan hidup harus dicanangkan sebagai program wajib kepala daerah, sedangkan bank sampah itu sendiri selain berfungsi menjaga kebersihan lingkungan, juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah social ekonomi bagi masyarakat. Untuk lebih mengoptimalkan peran bank sampah, hendaknya perlu dipersiapkan sistem sebagai berikut :


  1. Sosialisasi.

  2. Pendaftaran anggota kelompok/unit binaan Bank Sampah.

  3. Pelatihan administrasi kelompok/unit dan pemilahan sampah an-organik layak jual.

  4. Penentuan harga pembelian sampah baik dari anggota kelompok ke pengurus maupun dari pengurus ke Bank Sampah dan manajemen tabungan.

  5. Penjadwalan dan pengambilan (pembelian) sampah dari kelompok/unit binaan.

  6. Pencatatan transaksi pembelian sampah nasabah baik pembelian langsung (non nasabah), individu, kelompok maupun supplier/lapak (manual dan sistem).

  7. Manajemen Gudang.

  8. Manajemen Produksi.

  9. Pelatihan pembuatan kompos, gas metan, budidaya cacing dan kerajinan daur ulang.

Sistem yang baik dalam pengelolaan bank sampah diharapkan membawa dampak yang signifikan guna menekan laju pencemaran, selain itu juga bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat sekitar bantaran sungai.
****Pembangunan Septic Tank Komunal Dan Biogas
s

1409274215577998863
septic tank komunal/http://serambikesehatan.blogspot.com/

Pembangunan septic tank komunal serta pemanfaatannya sebagai sumber bahan bakar alternative (bio gas) layak dipertimbangkan mengingat ada sebagian warga yang tinggal di DAS yang memanfaatkan DAS  justru untuk buang hajat. Selain itu dengan pambangunan septic tank komunal diharapkan dapat menghindari dampak pencemaran air sungai dan air tanah. Dan saat ini seperti yang dikutip di laman solopos.com, 70 % Tanah di Solo Tercemar Tinja. Ini baru di Solo belum di tempat lain bukan?
*****Mengawasi ketat Instalasi  Pengelolaaan Air Limbah (IPAL )


14092743851946497426
ipal komunal/http://dwikusumadpu.wordpress.com/

Mengawasi secara ketat IPAL pada perusahaan-perusahaan besar serta memberikan subsidi untuk perusahaan skala rumah tangga yang bersedia membuat IPAL. Untuk mengefektifkan pemanfaatan IPAL maka penggunaan IPAL komunal dapat menjadi alternatif. Tahapan berikutnya, dilakukan pemicuan oleh bidang sanitasi dari dinas kesehatan. Setelah dilakukan pemicuan, pada tingkatan masyarakat dibentuk kelembagaan seperti Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) atau Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang difasilitasi oleh PNPM Mandiri Perkotaan. Hasil pembentukan kelembagaan tersebut kemudian dikeluarkan Surat Keputusan (SK) oleh pemerintah setempat (lurah) sebagai penguatan keberadaan lembaga tersebut di tingkatan masyarakat. Seiring berjalannya proses pembangunan IPAL komunal pada tahap perencanaan dan pelaksanaan, selanjutnya dibentuk kelembagaan bagi pengguna dan penerima manfaat, seperti Badan Pengelola Sarana Sanitasi (BPSS), dan Kelompok Pemeilhara serta Pemanfaat (KPP) Sanitasi yang dimediasi oleh KSM atau BKM setempat. Tujuan dibentuknya BPSS dan KPP ini agar masyarakat dapat mengelola, memanfaatkan  dan memelihara sarana IPAL komunal tersebut. Salah satu cara bentuk pengelolaan dan pemeliharaan dengan menarik tarif masyarakat pengguna dan pemanfaat dengan model subsidi silang yang disepakati bersama.
B. Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Tak ayal faktor pengembangan ekonomi mesyarakat  yang tinggal di DAS tak bisa dilepaskan dari konservasi. Ketika konservasi dapat berjalan optimal, mudah-mudahan ke depannya akses masyarakat berkaitan dengan pemerolehan manfaat dari DAS dapat dioptimalkan, seperti pembuatan keramba maupun pemanfaatan DAS sebagai sumber irigasi utama.  Selain itu peran sosial perusahaan-perusahaan besar yang dalam tanda kutip “dituduh ikut merusak lingkungan DAS” harus segera disinergiskan dengan berbagai komponen seperti kompenen jajaran pemerintahan, dan yang tak kalah penting masyarakat  harus dapat menikmati dampak positif adanya perusahaan tersebut bagi kesejahteraan mereka maupun kelestarian lingkungan sekitar.


14092747111353496370
Museum Trinil di tepi Bengawan Solo/aljatimi file



1409275084514542041
Benteng Pendem Van den Bosch di tepi Bengawan Solo/aljatimi file

Pengembangan Ekonomi Masyarakat bisa juga dikembangkan dengan mengoptimalkan potensi wisata yang masuk akal jika kita wujudkan. Salah satu contoh misalnya dengan membuat area wisata sungai.   Di tepi Sungai Bengawan Solo sendiri sebetulnya memiliki beberapa objek wisata, sepertil “Museum Trinil” “Benteng Pendem Van Den Bosch”, maupun “Kebun Binatang Jurug”, dan andaikata potensi ini dimaksimalkan bisa jadi ekspedisi wisata menyusuri  Sungai Bengawan Solo akan menjadi salah destinasi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan dari dalam dan luar negari.
C. Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur, meliputi pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi, maupun talut-talut yang terdapat di sepanjang DAS Sungai Bengawan Solo. Mudah-mudahan dengan ini akses petani akan pemenuhan sumber pengairan dapat terbantu. Serta untuk mengurangi sedimentasi di DAS Sungai Bengawan Solo diperlukan pembangunan lebih banyak lagi cek dam. Aliran air dan sedimen dari sungai kecil  sebelum masuk ke hulu Sungai Bengawan Solo terlebih dahulu terkumpul di dalam cekdam, sehingga pada musim hujan permukaan air menjadi lebih tinggi dan memudahkan pengalirannya ke lahan pertanian di sekitarnya. Fungsi lain dari cek dam yakni pada musim kemarau diharapkan masih ada genangan air untuk tanaman, air minum ternak, dan berbagai keperluan lainnya. 
Sarana dan prasarana yang di bangun di DAS  Sungai Bengawan Solo memang telah mulai dibangun sejak lebih dari tiga puluhan tahun silam, dan dikembangkan guna membantu manusia dalam memanfaatkan dan mengeksploitasi Bengawan Solo. Sayangnya, manusia hampir tak pernah memikirkan nasib Bengawan Solo itu sendiri. Semoga ke depannya sinergi dari berbagai komponen masyarakat yang disokong oleh kebijakan pemerintah yang prolingkungan hidup dapat menjadikan Sungai Bengawan Solo jauh lebih baik.  Semoga air Bengawan Solo dapat mengalir sampai jauh,…..jauh menginspirasi kebaikan manusia untuk menjaga lingkungan tetap asri dan lestari. Amin.

Dan Kami turunkan air dari langit dengan jangka tertentu; maka Kami endapkan dia dalam bumi. Dan Kami pun berkuasa meng­habiskannya.”(Qs AL Mukminun :18)
Sumber  Referensi
Modul Aqua Plant pada acara Ngablogburit 
http://www.banksampah.org/home.php?page=profil/pengurus_nasabah














Minggu, 17 Agustus 2014

Menanam Buah dengan Biji, Mengapa Tidak?



1408250041510634683
Jambu Merah Biji/aljatimi

Buah-buahan memilik arti penting bagi kesehatan tubuh, menanam buah-buahan di  pekarangan rumah memiliki makna kebaikan. Selain kebaikan untuk diri juga memiliki makna kebaikan pada sesame makhluk. Buah memiliki banyak sekali manfaat, mulai dari menghilangkan sariawan, menjaga daya tahan tubuh hingga membantu proses melangsingkan badan dan menurunkan kolesterol. Sudah sejak lama buah menjadi ikon kesehatan yang diakui banyak orang.


1408250128767316923
Buah Naga/aljatimi

Membeli buah di pasar ataupun swalayan itu sudah biasa, namun ketika kita bisa memetik buah dari hasil tanaman sendiri ini baru luar biasa. Di rumah kita bisa memanjat pohon jambu biji kemudian memetik sendiri buahnya untuk dibuat jus ataupun bahan rujak, ehemmmm kenikmatan yang di luar dugaan.


14082501921829434772
Buah Jeruk Peres/aljatimi

Berbagi pengalaman saja, saat ini kami sekeluarga memiliki kebiasaan yang unik, yakni sebagian besar tanaman yang kami tanam sebagaian besar berasal dari biji dan  sebagian kecil ditanam dengan cara stek, Mulai dari tanaman sirsak, jeruk, jambu merah biji, jambu air, sirsak, mangga, jeruk, kelengkeng,salak, sawo hijau, anggur, pisang, maupun buah naga merupakan hasil kegiatan menanam bertahun-tahun yang lalu. Selain buah-buahan tanaman yang kami tanam meliputi pula buah terpendam/umbu-umbian seperti tales maupun gembili.



1408250559596431397
gembili/aljatimi
Alhamdulillah sebagian besar buah yang keluarga kami tanam dari biji maupun stek sudah mulai rutin berbuah dan dapat dinikmati secara bergantian. Tanaman separti jeruk nipis, jambu merah, jambu air,sirsak, mangga, anggur,  pisang, gembili, tales dapat dinikmati secara bergantian sepanjang tahun.
14082506391487910616
Jambu Air/aljatimi

Selain dari sisi gizi dan rekreasi kegiatan menanam pohon di area rumah,  sedikit banyak akan membantu ketersediaan oksigen di sekitar rumah. 

Bayangkan saja jika setiap rumah minimalnya memiliki dua sampai tiga tanaman buah berapa banyak oksigen yang dihasilkan, belum lagi manfaat lain dari buah yang kita tanam. Dari sini kita dapat menghemat penggunaan AC dengan menanam pohon peneduh yang rindang disekitar rumah, selain itu pohon dapat menjadikan lingkungan semakin asri karena menarik satwa liar seperti burung untuk berkunjung ke pekarangan anda. Nilai jual properti pun akan meningkat dengan adanya pepohonan di pekarangan.


14082526701207747978
Pohon Kelengkeng/aljatimi

Selain menjadi AC alami saat musim panas, pada musim hujan tajuk pohon yang rimbun justru menghalangi hembusan  angin secara langsung ke dalam ruangan, sehingga rumah terlindung dari udara dingin. Dan kita pun turut berpartisipasi menekan pemanasan global dengan menanam pohon. Pohon menyerap gas seperti karbondioksida sebagai salah satu penyebab efek rumah kaca, dan menyimpannya dalam seluruh bagian tubuhnya dalam bentuk karbon.

Daun-daun yang gugur dan membusuk dapat mengembalikan humus tanah yang hilang karena erosi oleh hujan. Sementara di cabang dan rantingnya, aneka satwa liar akan memanfaatkannya sebagai tempat tinggal dan tempat mencari makan. Di antaranya adalah aneka burung, bajing, bunglon, dan berbagai serangga.

Jika berencana menanam pohon di pekarangan, pilihan jenis pohon yang tepat akan membantu mengoptimalkan performa pekarangan dan properti anda. Jangan menanam pohon yang terlampau tinggi bila pekarangannya sempit, menanam pohon buah adalah lebih baik karena dapat memberikan multihasil bagi lingkungan maupun keluarga anda sendiri.


14082527661331666239
Pohon Anggur/ALjatimi

"Tidak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya” . [HR. Muslim dalam Al-Musaqoh (3945)]

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu….. ( Qs: Al an’am : 38 )