Minggu, 11 Agustus 2013

(HUMOR): “Rokok dan MUI”


Bento: “Mas Bro daripada gak ada kerjaan n’ boring ni ane kasih rokok cap Gudang Beras Merah,  ambil sesukamu”

Apik: “Sorry Bro gw kagak ngrokok…..”

Bento: “Laki-laki kok kagak ngrokok……nggak malu apa….?”

Setelah didesak dan dipaksa Apik pun mulai mengambil sebungkus rokok capGudang Beras Merah

Apik : “Loh..dibungkusnya kok gak ada tulisan HALAL sih?”
“Kalau gitu ogah ah gw, lu ajah”
“ Besok ajah kalau MUI ngasih lebel halal baru gw mau coba ntuh rokok”

Bento: ”x#4!%%^”

Ngawi, 4-6-2013



Pelajaran dari Kisah Seorang Wanita dan Kedua Putrinya

http://www.kompasiana.com/ajialjatimi
Di dalam kisah selalu terkandung hikmah, apalagi jika kisah tersebut benar dan nyata terjadi. Bukan fiksi namun nyata terjadi, maka ibrah pun dapat kita petik dari kisah macam ini. Dan salah satu kisah sederhana namun sungguh Subhanallah luar biasa ialah kisah-kisah yang kita ambil dari perjalanan hidup para Anbiya berikut shahabat-shahabatnya.
Di dalam Al Qur’an pun dinashkan bahwa dalam kisah-kisah para Anbiya dan shahabat-shabatnya terkandung hikmah yang dapat kita ambil faidah dan pelajaran di dalamnya’
Sampai sekarang ketika membaca kisah ini (”Kisah Seorang Wanita dan Kedua Putrinya”) tak henti-hentinya haru senantiasa terpancar mengingat begitu luar biasanya hikmah yang terkandung dalam kisah ini. Berikut kisah yang sengaja saya nukilkan dari buku “Lautan Hikmah dari Kisah-Kisah Nyata yang Berharga” atau dalam judul versi arabnya “Al Qauluts Tsamin min Qashash Ibnu Ustaimin”
Dari Aisyah Radhiyallahuanha, Beliau berkata:  “ Seorang wanita bersama kedua putrinya masuk menemuiku untuk meminta sesuatu. Akan tetapi aku hanya memiliki sebutir kurma, maka kuberikan kepadanya. Lantas ia bagi kurma itu kepada kedua putrinya, sem entara ia sendiri tidak memakan kurma tersebut sedikitpun. Wanita itupun bangkit kemudian pergi. Setelah itu Nabi Shalallahu’alaihi wa Sallam menemuiku dan kuceritakan kepada Beliau, maka Beliau bersabda:
“Barang siapa mendapat suatu cobaan berupa anak-anak perempuan kemudian ia berbuat baik terhadap mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka’.”
[Hadits Riwayat Muslim No.4763]
Dari kisah di atas sungguh tersimpan pelajaran yang Subhanallah luar biasa, pelajaran yang dapat kita ambil dari hadist ini:
Pertama :
Salah satu rumah Rasulullah, yang tinggal di dalamnya seorang wanita yang Beliau cintai, padanya hanya terdapat sebutir kurma. Subhanallah, rumah seorang pemimpin besar ternyata hanya ada di dalamnya sebutir kurma.
Yang menjadi pertanyaan, masihkah kita mengeluh, sedang bermacam jenis makanan ada di meja makan. Memang sih dunia dibukakan untuk kita sekarang ini, namun akhirat milik mereka generasi awal umat. Mengapa dunia dikunci untuk mereka sedang dunia dibuka untuk kita? Apakah kita lebih dicintai Allah daripada mereka? Al jawab, tentu tidak shobat, sebab justru merakalah yang dicintai Allah bukannya kita, dijaminkan untuk generasi mereka surge sedang tak ada jaminan untuk kita. Berpikirlah, ingat syukuri nikmat jangan kita mengkufurinya.
Pelajaran kedua:
Tampak sifat mulia umul mukminin Aisyah Radhiyallahuanha: Beliau hanya memiliki satu kurma, namun lihatlah Beliau lebih mengutamakan ibu yang miskin tersebut. Lalu bagaimana dengan kita?
Pelajaran ketiga:
Dari pelajaran hadist ini kita dapati adanya seorang sahabat Nabi Muhammad yang miskin.
Pelajaran keempat:
Adanya keutamaan seseorang yang berbuat baik pada anak perempuan.
Mungkin sedikit ini kisah yang dapat dibagikan, mudah-mudahan semakin mempertebal keimanan kita. Dan semoga pula mampu menyirami hati yang seringkali banyak mengeluh….dan mengaduh…
# Sedikit Puisi Untuk Sahabat#  + link
Duhai Adinda janganlah engkau bermuram durja
Hanya karna nasi tak ada di meja
Duhai Adinda janganlah engkau berkecil hati
Dengan kemiskinan yang membelit diri
Duhai Adinda yang kucinta karena perhiasan iman dan taqwa,
Sungguh apa yang menimpa kita hari ini
Bukanlah karena kita malas bekerja
Bukan pula salah penguasa
Namun yakinlah Adinda
Ini tak lebih dari cobaan hidup yang musti kita jalani
Duhai Adinda yang berakhlak mulia
Bukankah engkau yakin hari berbangkit
Bukankah engkau mengimani keadilan Pencipta
Bukankah pernah kita dengar bersama sabda Rasulullah anutan kita:
Beliau pernah bersabda:
Pada hari kiamat nanti akan didatangkan penduduk neraka yang ketika di dunia adalah orang yang paling (banyak) merasakan kesenangan. Kemudian dia dicelupkan di dalam neraka sekali, lalu dia ditanya : ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan sebelum ini? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan sebelum ini?’ Maka dia berkata : ‘Tidak, demi Allah ya Rabb!’. Dan didatangkan pula seorang penduduk surga yang ketika di dunia adalah orang yang paling merasakan kesusahan. Kemudian dia dicelupkan ke dalam surga sekali. Lalu dia ditanya : ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah merasakan kesusahan sebelum ini?’ Maka dia berkata, ‘Tidak, demi Allah ya Rabb! Aku belum pernah merasakan kesusahan sama sekali dan aku tidak pernah melihat kesulitan sama sekali.”(HR. Muslim).
Jawaban dari Istri yang Sabar:
Duhai kakanda yang kucinta karena perhiasan iman dan taqwa,
Mulai hari ini engkau akan dapati diri Adinda akan senantiasa sabar
Duhai kakanda yang kucinta penuhilah permohonan Adinda
Jadilah nahkoda bagi behtera kita
Duhai Kakanda
Istiqomahlah engkau kendalikan kemudi
Bawalah behtera ini berlayar menuju pulau surga yang dinanti
# Puisi ini aku dedikasikan untuk sahabatku orang-orang pinggiran yang miskin harta namun kaya hati
# Semoga tidak ada lagi orang-orang yang menjual keyakinannya hanya demi sekardus mi instan
Wallahu’alam bishawwab