Sabtu, 28 Juni 2014

Benteng Pendem Van Den Bosch Saksi Sejarah di Sisi Pertemuan Dua Sungai



14039474221178460786
tampak belakang/aljatimifile

Ngawi sebuah kota di paling barat dari Provinsi Jawa Timur memiliki banyak objek wisata. Mulai dari Air Terjun Pengantin, Air Terjun Srambang, Perkebunan Teh Jamus maupun objek wisata yang bernilai sejarah, yakni Museum Purbakala Trinil, Monumen Soeryo, maupun  Benteng Van Den Bosch.


1403656192123829351
Benteng Van Den Bosch/aljatimi File

Benteng Van Den Bosch atau lebih dikenal masyarakat sekitar dengan Benteng Pendem pada asalnya merupakan benteng pertahanan yang sengaja dibuat sebagai benteng pertahanan di area Jawa Timur bagian Barat sekaligus kamp militer tentara Belanda. Benteng Van Den Bosch dibuat oleh pemerintah kolonial pada era tahun 1839-1945.

14036281581569779074
Foto Jadul Benteng Van den Bosch/aljatimifile

Sebagai gambaran latar sejarah, pada abad ke-19 Kota Ngawi menjadi salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur dan dijadikan pusat pertahanan Belanda di wilayah Madiun dan sekitarnya dalam Perang Diponegoro (1825-1830). Perlawanan melawan Belanda yang berkobar di daerah dipimpin oleh kepala daerah setempat seperti di Madiun dipimpin oleh Bupati Kerto Dirjo dan di Ngawi dipimpin oleh Adipati Judodiningrat dan Raden Tumenggung Surodirjo, serta salah satu pengikut pangeran Diponegoro bernama Wirotani. Pada tahun 1825 Ngawi berhasil direbut dan diduduki oleh Belanda. Untuk mempertahankan kedudukan dan fungsi strategis Ngawi serta menguasai jalur perdagangan, Pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah Benteng yang selesai pada tahun 1845, yaitu Benteng Van Den Bosch. Benteng ini dihuni tentara Belanda 250 orang bersenjatakan bedil, 6 meriam api dan 60 orang kavaleri dipimpin oleh Van Den Bosch.

Di dalam benteng ini sendiri terdapat makam K.H Muhammad Nursalim, yaitu salah satu pengikut Pangeran Diponegoro yang ditangkap oleh Belanda dan dibawa ke Benteng ini. Konon K.H Muhammad Nursalim ini adalah orang yang menyebarkan agama Islam di Kota Ngawi.

Van Den Bosch, yang notabene merupakan salah satu ikon sejarah Kota Ngawi memiliki lokasi yang mudah dijangkau wisatawan. Dari pusat kota saja hanya berjarak kurang lebih satu kilometer. Lebih mudah lagi patokan lokasinya ialah terletak kurang lebih dua ratus meter timur Pasar Besar Ngawi dan tepat di sebelah taman “Makam Pahlawan dr. Radjiman Wiedyodingrat”.

1403626965236930977
taman makam pahlawan dr Radjiman Wedyodiningrat/aljatimifile

Selain dekat dengan pusat kota Bentang Van Den Bosch juga dapat dijadikan tempat lokasi berlibur untuk keluarga. Mulai memasuki area Benteng pengunjung akan menemui pintu gerbang Kompleks Batalyon Artileri Medan 12/ KOSTRAD “Angicipi Yudha” maka pengunjung dari luar Kota Ngawi akan bertanya di mana keberadaan benteng tersebut. Karena memang setelah tahun 1962, benteng ini pernah dijadikan sebagai markas Yon Armed yang berkedudukan di Rampal, Malang. Dulunya, benteng ini merupakan kawasan yang terlarang karena sempat dijadikan sebagai gudang amunisi. Akan tetapi setelah Yon Armed dipindahkan ke Jalan Siliwangi (Jalan Jrubong) lantaran kawasan benteng tersebut dipandang sudah tidak representatif lagi sebagai Kompleks Militer, kini kawasan benteng tersebut dibuka untuk umum. Harga tiket masuk sangatlah terjangkau hanya Rp 2.000 saja/orang dan untuk parkir hanya Rp 1.000 saja.

14036295391137492106
Pos Masuk Kawasan Benteng/aljatimifile

Bagi Anda yang ingin bersantai ria sambil menikmati permainan sederhana, di area Benteng Van Den Bosch juga disediakan gazebo-gazebo dan wahana permainan “Taman Labirin”. Taman Labirin merupakan area taman bermain yang berada di luar benteng. Di taman ini terlihat cukup rapi dengan penataan yang cukup go green. Di area ini pengunjung akan mendapati pula tempat-tempat sampah dengan pengelolaan yang baik, termasuk pula adanya display pembuatan kompos cair di dalamnya. Di taman ini pula kita akan melihat sistem solar cell yang dimanfaatkan guna penerangan area taman di malam hari.

14036271961344015066
Taman Labirin/aljatimifile


1403649994296071553
solar cell Taman Labirin/aljatimifile

Setelah melewati pos penjaga dan Taman Labirin tiba saatnya pengunjung akan menemui objek utama perjalanan, yakni kawasan Benteng van Den Bosch.

Benteng van Den Bosch secara penampakan, dibagi menjadi tiga bagian bangunan utama. Bagian paling depan, tengah, dan belakang dan secara umum memiliki gaya Castle Eropa berpadu corak Indische. 

Pada bagian depan Benteng, tepat menghadap arah Barat dan memiliki posisi lebih rendah dari tanah sekitarnya. Pada bagian ini (bagian gerbang pintu masuk) tertulis tahun pembuatan benteng yang tertulis angka 1939-1945.  Ada hal menarik apabila pengunjung mengamati beberapa sisi luar dari bentang. Dari sisi ini pengunjung akan mendapati adanya gundukan tanah yang notabene dibuat lebih tinggi dari bangunan benteng serta parit sepanjang 15 meter dan dalamnya 2 meter. Menurut sebagian sumber, tujuan dibuatnya gundukan tanah di sekeliling benteng yakni untuk menahan genangan banjir di masa lampau atau bisa jadi digunakan untuk mempersulit musuh memasuki kawasan benteng. 

Musibah Banjir dimungkinkan sebab benteng Van den Bosch memang dibangun di sisi pinggiran tempat pertemuan dua aliran sungai besar, yakni Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, dan penduduk sekitar biasa menyebut area tersebut dengan nama Kali Tempuk. Di bagian gerbang masuk ini pula konon dikelilingi oleh parit selebar ± 5 meter yang dahulunya dipelihara buaya buas, sehingga sulit dan berbahaya bagi tawanan dan pekerja rodi yang mencoba melarikan diri maupun pasukan pejuang yang akan menyerang.

Pada pintu gerbang utama, terdapat bekas pondasi jembatan angkat sebagai akses penghubung untuk menuju pintu gerbang depan pertama dan masih terdapat bekas gerigi katrol pengangkat jembatan.

14036481371691129717
katrol/aljatimi file

Berlanjut di sisi tengah  Benteng van Den Bosch, area ini saya rasa merupakan bagian paling luas dan paling penting dari badan Benteng van Den Bosch. Di bagian ini kita akan temui satu gerbang yang dilengkapi dengan sistem kendali kelistrikan yang terlihat sangat jadul. Selain itu terdapat pula bekas kamar-kamar serdadu di masa lalu. Di bagian tengah pula kita dapat menemui bangunan bertingkat dua dengan banyak ruangan semacam kamar besar di beberapa sisi lantai dua terdapat pula semacam jembatan yang menghubungkan tiap bagian ruangan. Namun sayang beberapa bagian dari jembatan kayu sudah rapuh dan sangat berbahaya jika dimuati pengunjung.

14036275102108421315
sisi tengah benteng/aljatimifile


14036514361809644505
sisi tengah/aljatimi file


1403654812868519494
sisi tengah/aljatimi file

Selanjutnya tepat di sebelah selatan dari bangunan, terdapat dua buah sumur yang dahulunya digunakan oleh Belanda untuk membuang jenazah korban penangkapan (tahanan) dan para pekerja rodi sehingga menjadi sebuah kuburan massal. Tentara Hindia Belanda menangkap dan mengumpulkan Pekerja dari sekitar wilayah Ngawi,  kemudian dipaksa untuk mengerjakan proyek pembangunan Benteng Van Den Bosch.

14036288421462749798
Sumur Maut Benteng Van den Bosch/aljatimifile


14036552731873790243
tangga menuju lanti dua/aljatimi file

Memasuki akhir perjalanan kita akan mendapati gerbang belakang dari bangunan yang notabene bagian yang bisa juga jika diklaim sebagai bagian paling penting dari Benteng van Den Bosch. Sebab bagian belakang Benteng van Den Bosch secara langsung berhadapan dengan dua sungai besar di Jawa, yakni Bengawan Solo dan Bengawan Madiun. Pertemuan dua sungai besar tersebut dipandang sangat strategis sebab di masa lalu fungsi sungai sebagai jalur lalu lintas perdagangan yang cukup penting.

Dengan dibangunnya benteng di sisi sungai besar maka dua sisi strategis tujuan pembangunan Benteng van Den Bosch akan didapat: yakni tujuan penahan laju pejuang, serta tujuan pengawasan terhadap laju lalu lintas perdagangan jalur air. Di masa pasca kemerdekaan ada semacam isu bahwa kawasan ini pernah dijadikan kawasan pembuangan pemberontak. Dan dari cerita yang pernah terdengar dari salah satu generasi tua. Dahulu pernah beberapa senjata yang terendam di sisi dalam sungai. Secara garis besar Pintu Gerbang Belakang atau yang berada di bagian paling timur dari benteng Van Den Bosch, menghadap langsung ke arah pertemuan dua sungai besar (Bengawan Solo dan Madiun) yang dahulunya merupakan desa Ngawi Purba sebagai cikal bakal Kabupaten Ngawi. Pada gerbang ini terdapat jeruji pintu besi dan jika sudah keluar dari komplek Benteng, maka terdapat gundukan tanah dan parit.

Jika melihat penampakan Benteng van Den Bosch dengan seksama maka kita dapat mengambil suatu simpulan, bahwasanya Benteng van Den Bosch yang dimiliki kota Ngawi merupakan salah satu warisan masa-masa kolonial bernilai histori tinggi. Selain bernilai histori tinggi Benteng van Den Bosch memiliki ciri yang sedikit berbeda dengan benteng sejenisnya. Namun nampaknya dari keadaan yang ada, rasa-rasanya belum adanya upaya yang maksimal guna dilakukan perbaikan gedung tua. Bahkan yang ada nampak seperti bangunan yang dibiarkan rusak dan banyak ditumbuhi belukar.

1403627895416612547
pertemuan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun/aljatimifile

Mitos Timbil dan Solusi Alami Mengobati


Seminggu ini karena mobilitas kerja  begitu tinggi, tak elak kondisi daya tahan tubuh pun mulai turun. Penurunan daya tahan tubuh pada akhirnya menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit. Beberapa hari yang lalu mata ini terkena sejenis penyakit yang orang jawa bilang sebagai timbil.

Dahulu sewaktu masih anak-anak terdengar mitos kalau sebab dari penyakit timbel adalah karena seseorang yang biasa berbohong, atau karena seseorang yang biasa mengintip orang mandi, namun lain dahulu-lain sekarang kalau hanya karena sebab kebiasaan berbohong toh para elit di negeri ini pun niscaya akan kena timbil sebesar gaban hehehe…
Timbil atau dalam istilah kedokteran biasa disebut dengan herdeolum merupakan gumpalan merah dan nyeri yang terbentuk di kelopak mata, kadang dapat pula berbentuk di permukaan dalam kelopak mata. Timbil menyerupai bisul atau jerawat. Biasanya berisi nanah, terjadi secara beberapa hari dan pecah sekitar seminggu. Timbil disebabkan oleh inveksi bakteri staphylococcus.

Meskipun timbil dapat sembuh dengan sendiri namun acapkali menimbulkan beberapa masalah semisal bengkak yang mengganggu penglihatan maupun timbil yang menyebabkan radang berkelanjutan. Kadangkala bengkak yang berlanjut bisa mengeras dan menyebabkan timbulnya benjolan di sekitar kelopak mata (meskipun rasa nyeri sudah hilang).

Pengobatan Mandiri di Rumah:
Timbil menurut pengalaman penulis dapat sembuh dengan sendirinya, namun seringkali kita merasa terganggu dengan benjolan dan nyeri yang kita alami.

Menurut Mayo klinik sampai timbil hilang dengan sendirinya penderita timbil dapat melakukan beberapa tindakan, di antaranya sebagai berikut :

#Diamkan timbil. Jangan coba memecahkan atau memencet nanah dari timbil
#Gunakan kompres hangat dan bersih empat kali sehari selama 10 menit untuk membantu timbil pecah dengan sendirinya. Saat timbil pecah, bilas mata secara menyeluruh dan jaga area tersebut tetap bersih

Pencegahan
#Untuk mencegah infeksi berulang, lakukan teknik mencuci tangan yang baik dan jauhkan tangan dari mata.
#-hati dengan kosmetik. Untuk mencegah infeksi beruang jangan gunakan kosmetik yang sufah lama, maupun berbagi ksmetik dengan orang lain.
#Jika sedang menggunakan lensa kontak, usahakan dalam keadaan bersih, kalau perlu ikuti saran dokter tentang mendesinfeksi lensa. Cuci tangan secara menyeluruh sebelum Anda memasang lensa kontak.

Pengobatan 
Jika kita datang ke dokter, maka kita akan diberikan saleb antibiotic/saleb steroid. Jika kita tak sempat ke dokter kita bisa menggunakan cara-cara tradisonal. Cara-cara tradisional ini semuanya pernah penulis praktikkan dan hasilnya Alhamdulillah dalam dua hari timbil dan nyeri yang penulis alami pun hilang. Di antara obat yang pernah penulis pernah gunakan di antaranya adalah bawang putih maupun campuran madu dan minyak zaitun. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, mengapa bawang putih maupun campuran madu+zaitun berkasiat menyembuhkan timbil? Maka jawabannya akan kita dapat dengan meneliti lebih lanjut kandungan klinis bawang putih, zaitun dan madu.

Kandungan klinis bawang putih
# minyak atsiri
# anti bakteri
# allicin
# anti kolesterol
# kalsium
# saltivine
# diallysulfide
# allipropil-disulfida sebagai anti cacing
# belerang
# protein
# lemak
# fosfor
# besi
# vitamin A, vitamin B1, vitamin C

Relevansi penyakit bawang putih sebagai obat timbil.
Bawang putih (Allium Sativum) dapat membantu mengobati bisul dan kutil sebab mengandung minyak astiri yang tinggi sehingga memiliki kemampuan antibakterial dan antiseptik. Karena itu, bawang putih bisa digunakan untukmengangkat minyak, mendinginkan kulit yang meradang dan mengempeskan bisul. Kandungan antibiotik antara bawang putih yang satu belum tentu sama dengan kandungan antibiotik padabawang putih lain.

Bawang putih jenis baby(bawang putih yang ukurannya kecil) diyakini sebagai bawang putih yang memiliki kandungan antibiotik paling tinggi. Orang jawa pun seringkali mengobati memar dengan menggunakan herbal ini.

Bagaimana Caranya
Tempelkan potongan kecil bawang putih pada bisul/bengkak/ namun patut diperhatikan bahwaanya bawang putih hanya diperuntukkan untuk kulit luar kelopak. Ingat Lakukan hanya pada kelopak bagian bawah saja, karena kandungan bawang putih yang menguap dari kelopak bagian bawah akan langsung mengenai mata. Selanjutnya tunggulah beberapa saat hingga terasa perih, mengeluarkan air mata, geli, bahkan gatal hingga membuat seolah-olah kepala bergoyang. Agar tidak mengganggu pekerjaan lakukan cara ini sebelum tidur.

Madu dan Zaitun
Penggunaan campuran zaitun dan madu bermanfaat mengatasi timbil sebab kedua bahan ini mengandung zat-zat sebagai berikut:

Madu 
Madu mengandung banyak sekali manfaat maka tak salah jika dikatakan madu sebagai superfood. 
Kandungan klinis madu

Relevansi madu sebagai obat timbil
Madu tak dapat dimasuki bakteri-bakteri hal ini dapat terjadi karena madu mengandung kalium karbonat. Pelembaban, karena keberadaan kalium karbonat itu tidak dapat terjadi pada madu. Seperti diketahui bakteri-bakteri, ternyata dapat hidup dan berkembang biak pada tempat-tempat yang memungkinkan terjadinya pelembaban. (Fathoni 2010: 34)

Madu memiliki efek osmotik. Pada dasarnya madu merupakan campuran dari monosakarida denganaktifitas air yang rendah, kebanyakan molekul air selalu berhubungan dengan gula dan jugamikroorganisme. Hal ini membuat madu menjadi media yang tidak bagus untuk mikroorganismeberkembang biak. (Lusby, PE; Coombes, A, Wilkinson, JM (2002 Nov). "Honey: a potent agent for wound healing?". Journal of wound, ostomy, and continence nursing : official publication of The Wound, Ostomy and Continence Nurses Society / WOCN 29 (6): 295–300. PMID 12439453)

Madu juga dapat menonaktifkan logam bebas, yang tidak akan mengkatalisis pembentukan radikal oksigen bebas dari hidrogen peroksida, yang menyebabkan peradangan. Juga, unsur antioksidan dalam madu membantu membersihkan radikal bebas oksigen yang ada..

C6H12O6 + H2O + O2 → C6H12O7 + H2O2 (reaksi oksidasi glukosa)
Pada saat madu digunakan (seperti dioleskan pada luka) hidrogen peroksida dihasilkan saat madu mencair terkena cairan tubuh. Sebagai hasilnya, hidrogen peroksida dilepaskan perlahan lahan dan menjadi antiseptik.  (Worldwidewounds.com (2002-02-15). Retrieved on 2011-02-06.)
Zaitun

Seperti halnya madu minyak zaitun juga merupakan salah satu natural food yang menandung banyak sekali kandungan zat bermanfaat.

Relevansi Minyak Zaitun sebagai obat timbil
Zaitun mengandung polifenol yang berkasiat sebagai zat anti inflamasi (peradangan)
Cara pemanfaatan madu dan zaitun sebagai media pengobatan timbil dapat dilakukan dengan dua metode. Cara pertama dengan mengoleskan campuran tersebut pada area yang terinveksi. Cara kedua dengan mengonsumsi madu dan zaitun sebagai makanan pemerkuat daya tahan tubuh.
Catatan: penulis dalam praktiknya menggunakan campuran madu dan zaitun di area kelopak mata yang terkena timbil. Dan sering pula menggunakannya sebagai obat tetes. Menggunakan madu+minyak zaitun sebagai olesan maupun obat tetes insya’Allah akan membawa manfaat, dan hal ini telah penulis buktikan sendiri.

Catatan : 1. sebaiknya gunakan madu dan minyak zaitun yang murni 2. Rasa perih akan dirasakan oleh pengguna (kurang lebih 5 menit) setelah itu mata akan terasa segar  3. Dipasaran obat herbal dan tibbun nabawi campuran ramuan obat tetes mata madu+zaitun biasa di jual dengan merek OTEM (harga sekitar 20-25 ribuan 4. Dalil dalam kitab suci "Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang yang memikirkan." [QS. An-Nahl : 69] 5. Makan dan berminyaklah dengan zaitun karena ia berasal dari pohon yang diberkati (HR. Tirmidzi)”.

Kesimpulan : Penggunaan bawang putih, madu dan minyak zaitun dapat digunakan sebagai  obat antiinflamasi anti bakteri sehingga dengannya diharapkan dapat membantu mengobati penyakit timbil
Wallahu’alam
Referensi :
Fathoni,Ben. 2010. Mukjizat Resep Rasulullah. Yogyakarta : Intellectual
Suparni dan Ari Wulandari. 2012. Herbal Nusantara : 1001 Ramuan Tradisional Asli Indonesia. Yogyakarta: Andi
Hashman, Ade. 2012. Rahasia Kesehatan Rasulullah. Jakarta Selatan: Noura Books
Mujahid, Abu. 2011. Teknik Pengobatan Islam. Bandung : Toobagus
Hagen,Philip dan Martha Millman (Ed). Mayo Clinic. 2013. Penerjemah : Karyani Pamilih,Eko. Jakarta Selatan : Noura Books
Lusby, PE; Coombes, A, Wilkinson, JM (2002 Nov). "Honey: a potent agent for wound healing?". Journal of wound, ostomy, and continence nursing : official publication of The Wound, Ostomy and Continence Nurses Society / WOCN 29 (6): 295–300. PMID 12439453)
Worldwidewounds.com (2002-02-15). Retrieved on 2011-02-06








Para Fans Capres dan Calon Presidenku, Belajarlah dari Kisah Khalid bin Walid Radhiyallahu’anhu


Melihat fenomena anak bangsa yang hobi menghujat dan begitu membanggakan personal tertentu “selayak sesembahan” (di masa anget-anget menjelang Pilpres), maka cukup kita belajar kembali mengenai hakikat dari sebuah ketulusan dan keikhlasan melalui sebuah kisah Sang Pedang Allah, Khalid bin Walid Radhiyallahu’anhu yang Subhanallah sungguh fenomenal.

Salah satu kisah yang layak dijadikan ibrah atau pelajaran bagi siapa pun yang menginginan pemahaman arti sebuah keikhlasan.

Tersebut dalam sejarah masa generasi awal umat Islam, sebuah kisah tentang keteguhan seorang saifullah ‘si pedang Allah’, Khalid bin Walid.

Siapa yang tidak kenal dengan Khalid Bin Walid Radhiyallahu’anhu,  yang mendapat julukan dari Rasulullah, Khalid si  Pedang Allah yang terhunus. Duplikasi Umar Bin Khatab yang ke dua.

Keberaniannya membuat siapapun segan, baik teman ataupun lawan. Khalid Bin Walid Radhiyallahu’anhutelah terjun dalam puluhan peperangan. Para sejarawanpun mencatat, Khalid bin Walid tidak pernah kalah dalam perperangan apapun baik masa Jahiliyah maupun setelah masuk Islam.
Puncak kegemilangan Khalid bin Walid, terhenti pada era Umar bin Khattab Radhiyallahu’anhu. Ia diberhentikan sebagai pangliman perang.  Berita tersebut diperoleh Khalid  pada saat sedang memimpin perang. Umar bin Khattab melakukan hal itu agar Khalid tidak terlalu di jadikan sebab meraih kesuksesan oleh kaum Muslimin dengan kesuksesan-kesuksesan yang diperolehnya.
Pencopotan dirinya tanpa sebab dan kesalahan oleh Umar bin Khattab Radhiyallahu’anhu  tak membuat Khalid kecewa. Dengan jiwa kesatria, ia tak memandang peralihan tersebut sebagai penurunan kualitas semangat dakwahnya di Jalan Allah. Namun, Khalid memandang apapun posisi yang dia lakoni yang terpenting adalah memiliki manfaat untuk umat. Baik berada di garda terdepan ataupun dibelakang. Entah itu menjadi pemimpin ataupun prajurit.

Khalid tidak mempunyai obsesi dengan ketokohannya. Dia tidak menjadikan popularitas sebagai tujuan. Sebab itu dianggapnya prestasi yang diraihnya hanyalah sebagai sebuah perjuangan dan semata-mata mengharapkan ridha Subhanahu wa ta’ala. 

Sepotong kisah tentang salah satu panglima Islam terbesar yang layak di dijadikan panutan terutama bagi seseorang yang terlalu mengidolakan seorang tokoh pujaan, begitupula pelajaran bagi seorang calon pemimpin bangsa tentang arti sebuah keikhlasan. Arti sebuah perjuangan, arti sebuah ibadah maupun arti sebuah pengorbanan.

Tak elok rasanya Anda ataupun saya terlalu membanggakan diri seolah diri-diri kita merupakan bagian dari sebuah kesuksesan. Tak elok pula kita terlalu merendahkan orang lain karena nafsu fanatisme sempit semata. Toh apapun yang keluar dari hati yang dengki isinya pastilah kejelekan. Tak ada keadilan dalam menilai kebaikan hanya karena rasa dengki. Dengki adalah sebab Iblis yang dilaknat keluar dari surga (dengki pada nabiyullah Adam). Maka siapa yang lebih jelek dari pengikut Iblis?

Mengapa sekarang ini popularitas menjadi tolak ukur kebaikan? Toh nilai Anda  tidaklah dinilai dari siapa dan apa jabatan Anda sekarang. 

Bukankah besar atau kecil amal Anda bukanlah salah satu tolak ukur diterimanya amalan?

Bukankah tanpa keikhlasan, apapun yang Anda lakukan laksana debu yang tak bermanfaat di hadapan Allah?

Meskipun Anda dielukan dihadapan manusia, jikalau Anda rendah di sisi Allah bukankah semua itu tak ada gunanya?

Meskipun Anda di dukung mayoritas manusia namun ketika Anda mengkhianati janji Allah maka dukungan mayoritas itu hanya untuk melenakan dan menjauhkan dari sisi ketawadhu’an?

Ingatlah suara rakyat bukan suara Tuhan kawan, sebab Tuhan itu satu…bukan 250 juta…

Ingatlah kebenaran dan kebaikan bukanlah diuukur dari popularitas namun ia diukur dari ittiba (meniru akhlak Rasulullah) dan keikhlasan dalam jiwa. .

Ingatlah pula  tak ada seorang pemimpinpun kecuali ia akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah, Tuhan semesta Alam…so masihkah Anda berminat menjadi pemimpin…, think again ya kawan?
“Sesungguhnya kalian nanti akan sangat berambisi terhadap kepemimpinan, padahal kelak di hari kiamat ia akan menjadi penyesalan.” (HR. Bukhari no. 7148)
Wallahu’alam