Sabtu, 07 November 2015

Mewaspadai Kelangkaan Sumber Energi

Enam tahun lalu, kantor pusat Badan Intelijen Amerika Serikat Central Intelligence Agency (CIA) dikejutkan dengan laporan. Bukan soal senjata nuklir atau menurunnya dominasi Amerika yang membuat mereka terkaget-kaget, melainkan laporan tentang kelangkaan energi yang kian menakutkan pada 2025. Keterkejutan CIA itu bahkan sampai ditulis dalam Tajuk Rencana koran terkenal New York Times.
Laporan CIA yang bertajuk Global Trends 2025 itu memperingatkan bahwa bakal muncul ancaman serius akibat kelangkaan bahan bakar fosil, yakni minyak dan gas (migas). Kelangkaan itu bahkan bisa mengancam kelangsungan pembangunan di banyak negara
Setiap hari kebutuhan minyak Amerika Serikat (AS) mencapai seperempat kebutuhan minyak dunia. Dalam laporan itu juga disebutkan, pada 2030 setiap hari minyak yang “dibakar” oleh dua negara, yakni Tiongkok dan India, akan menyamai kebutuhan minyak dua negara, AS dan Jepang.
Masalah itu akan semakin akut lantaran energi pengganti yang digadang-gadang, yakni “energi baru dan terbarukan, pada 2025 diprediksi belum bisa diproduksi untuk memenuhi kebutuhan komersial.” Pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pun tak sanggup mengimbangi lonjakan kebutuhan listrik. Kelangkaan minyak itu diperkirakan bakal memicu persaingan sengit banyak negara untuk memperebutkan sumber energi.

=========================================================================Sumber :  "Ketahanan Energi Indonesia 2015-2025,Tantangan dan Harapan.".






Tidak ada komentar: