by: Hari Aji al Jatimi---http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/20/hitung-hitungan-matematis-orang-cerdas-prioritas-1-hari-di-akhirat-1000-tahun-di-dunia-557807.html
1 hari di akhirat = 1.000 tahun di dunia
1 tahun di dunia = 365 hari
1 hari di akhirat = 365 x 1000 = 365.000 hari
Berarti satu hari di akhirat adalah 365 ribu hari di dunia.
Coba kita misalkan, jika 1 hari akhirat juga ada 24 jam, seperti di dunia.
1 hari di akhirat = 1.000 tahun di dunia
1 hari = 24 jam
1 jam di akhirat = 1000/24 = 41,7 tahun
maka setiap jam di akhirat adalah sama dengan 41,7 tahun di dunia.
Usia harapan hidup umat nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam adalah kurang lebih 60 tahun.
maka jika kita bandingkan waktu hidup di dunia dengan kehidupan akhirat.
1 jam di akhirat = 41,7 tahun
60 tahun/41,7 tahun = 1,4 jam
maka kita hanya hidup di dunia selama 1,4 jam berdasarkan hitungan akhirat
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan main-main dan senda gurau belaka. Dan sesungguhnya negeri akhirat itu adalah terlebih baik bagi orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" [Al-An’am ayat 32]
Orang jawa
mengatakan “wong urip iku mung mampir
ngombe” , yang diartikan “orang hidup itu seperti halnya orang yang sedang mampir
untuk minum” ungkapan ini mirip dengan makna ucapan Rasulullah
Shallahu’alaihi wasallam, beliau permah bersabda dalam sebuah hadist yang
diriwayatkan Imam Bukhary
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ
غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang
pengembara.
Antara orang yang mampir minum dan pengembara
memiliki dua kesamaan sifat yakni suatu
pekerjaan yang dilakukan dalam waktu singkat/cepat. Artinya tempo yang dijalani
bersifat sementara dan tidak berlangsung lama.
Ungkapan pendek di atas memberikan pelajaran yang luas dan
mendalam. Sungguh, manusia yang normal, hatinya tidak akan melekat bergantung
kepada sesuatu di negeri yang asing baginya, justru hatinya akan senantiasa
terikat dengan negeri asalnya. Sebagus apapun hidup terasing di negeri asing,
pasti dia akan tetap berpikir bagaimana kembali kenegeri asalnya, dan
memperbaiki kehidupan di negeri yang tidak asing baginya.
Membaca dan mendalami makna ungkapan orang jawa dan
lebih-lebih ucapan Nabi yang mulia Rasulullah shallahu;alaihi wasallam saya
jadi tertarik menghubungkannya dengan ayat berikut:
Dan
sesungguhnya satu hari (menurut perhitungan) Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun
menurut perkiraanmu." [Al-Hajj ayat 47]
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." [As-Sajdah ayat 5]
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." [As-Sajdah ayat 5]
Berdasarkan 2 ayat diatas,
kita bisa perkirakan perbandingan hari antara dunia dan akhirat dengan hitungan
matematika dasar.
1 hari di akhirat = 1.000 tahun di dunia
1 tahun di dunia = 365 hari
1 hari di akhirat = 365 x 1000 = 365.000 hari
Berarti satu hari di akhirat adalah 365 ribu hari di dunia.
Coba kita misalkan, jika 1 hari akhirat juga ada 24 jam, seperti di dunia.
1 hari di akhirat = 1.000 tahun di dunia
1 hari = 24 jam
1 jam di akhirat = 1000/24 = 41,7 tahun
maka setiap jam di akhirat adalah sama dengan 41,7 tahun di dunia.
Usia harapan hidup umat nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam adalah kurang lebih 60 tahun.
maka jika kita bandingkan waktu hidup di dunia dengan kehidupan akhirat.
1 jam di akhirat = 41,7 tahun
60 tahun/41,7 tahun = 1,4 jam
maka kita hanya hidup di dunia selama 1,4 jam berdasarkan hitungan akhirat
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan main-main dan senda gurau belaka. Dan sesungguhnya negeri akhirat itu adalah terlebih baik bagi orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" [Al-An’am ayat 32]
Sepenggal coretan menjelang
tidur
Wallahu’alam bishowwab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar