Sebuah paragraf yang baik sediknya
memiliki tiga sifat, sehingga dengannya suatu karangan bisa enak dibaca dan mudah
dipahami oleh pembaca. Pertama, paragraf harus memiliki kesatuan gagasan,
artinya uraiannya terpusat hanya pada satu gagasan saja. Kedua, paragraf harus
memiliki kesetalian, artinya adanya hubungan antara kalimat yang berupa gagasan
utama dengan kalimat yang berupa penjelas. Ketiga paragraf harus memiliki
kelogisan (isi yang memadai), yakni memiliki rincian yang terpilih dengan patut
sebagai pendukung gagasan utama.
A. Kesatuan Gagasan Paragraf
Untuk membentuk kesatuan gagasan,
sebuah paragraf yang baik disyaratkan hanya mengandung satu gagasan saja, yang
dinyatakan dalam kalimat utama. Sementara itu kalimat-kalimat penjelas yang
dikembangkan dari pikiran-pikiran penjelas harus mendukung kalimat utama.
Contoh : Handphone adalah salah satu gadget yang
sangat dibutuhkan manusia modern. Banyak manusia modern merasa tidak
bisa hidup tanpa handphone. Mereka selalu membawa handphone kemanapun mereka
pergi. Saat handphone tidak berfungsi, maunusia modern merasa tidak berdaya.
Janji pada klien atau kerabat akan menjadi repot. Padahal, jika flash back, manusia
sebelum adanya handphone pun merasa baik-baik saja.
B. Kesetalian Kalimat
Hubungan kesetalian kalimat dapat dibentuk dengan
cara-cara sebagai berikut:
1. Penggunaan Konjungsi (kata hubung)
Manusia adalah makhluk social yang selalu butuh bantuan
orang lain untuk membantu hidupnya. Dengan demikian, tak elok rasanya jika masing-masing individu
menyombongkan diri di hadapan sesamanya.
2. Pengulangan Kata atau Frase
Minyak bumi adalah sumber energi yang tidak bisa
diperbarui. Minyak bumi lama kelamaan akan habis seiring dengan ekploitasi yang dilakukan oleh
menusia.
3. Penggunaan Kata Ganti (pronominal)
Banyak manusia modern merasa tidak bisa hidup tanpa handphone. Mereka selalu membawa handphone kemanapun
mereka pergi.
C. Kelogisan
Kelogisan dalam sebuah paragraf terletak
pada sinkronisasi antara satu kalimat dengan kalimat yang lain. Sebagai contoh,
apabila di awal paragraf di jelaskan tentang tema minyak bumi, maka kalimat
setelahnya akan terasa tidak logis jika tiba-tiba membahas mengenai dampak
badai gurun.
Contoh: Cadangan minyak bumi di
Indonesia sekarang ini mulai habis dikeruk oleh kapitalis-kapitalis asing. Hal
ini menyebabkan badai gurun semakin parah mendera warga. (bentuk tidak logis)
* Seharusnya
Cadangan minyak bumi di Indonesia
sekarang ini mulai habis dikeruk oleh kapitalis-kapitalis asing. Hal ini
menyebabkan sepuluh tahun ke depan Indonesia diprediksi menjadi sebagai salah satu
nagara pengimpor minyak bumi terbesar di dunia. (logis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar