Sabtu, 21 November 2015

Rahasia di Balik Emas Papua

Emas dalam kehidupan manusia memainkan peranan penting. Bukan hanya untuk perhiasan saja. Bahkan gadget paling populer sejagad, yakni telephon genggam pun, ternyata juga mengandung unsure emas. Emas yang berada dibumi ini adalah logam langka yang ternyata tidak diproduksi di planet namun justru berasal dari bintang-bintang dilangit yang meledak. Dan ketika meledak debu-debu seperti emas,besi, dan tembaga pun dihasilkan.



Bicara masalah emas, negera kita ternyata memiliki tempat penghasil emas, “salah satu” yang terbesar di dunia yakni, yang sekarang berada di Provinsi Papua. 

Dimulai dari Tanah Papua, perjalanan sejarah tambang terbesar dunia lahir. Tujuh puluh sembilan tahun lalu tepatnya 5 Desember 1936. Melalui perjalanan panjang dan melelahkan selama kurang lebih 2 bulan, tim ekspedisi Pemerintah Hindia Belanda, Colijn dan Jean Jacques Dozy menemukan cadangan mineral yang disebut Ertsberg atau Gunung Bijih. Ekspedisi Colijn dan Jean Jacques Dozy bukanlah yang pertama, sebelumnya tersebutlah nama Kapten Johan Carstensz yang dalam perjalanan dengan dua kapalnya Aernem dan Pera ke “selatan” pada tahun 1623 di perairan sebelah selatan Tanah Papua, tiba-tiba jauh di - pedalaman melihat kilauan salju dan mencatat di dalam buku hariannya pada tanggal 16 Februari 1623 tentang suatu pegungungan yang “teramat tingginya” yang pada bagian-bagiannya tertutup oleh salju. –Catatan Carsztensz ini menjadi cemoohan kawan-kawannya yang menganggap Carstensz hanya berkhayal. Dari khayalan Cartenz inilah para ilmuwan dan juga penjelajah terinspirasi dan bertekad untuk menemukan apa yang disebutkan sebagai gunung emas.

Saat ini dunia membutuhkan emas dan tembaga yang cukup besar untuk memenuhi permintaan industry elektronik. Tujuh ribu telepon genggam membutuhkan 280 gram emas, 140 gram platina, 140 kilogram tembaga. Hmmm, itu berarti satu telepon genggam membutuhkan emas sekitar 0,04 gram emas, 0,02 gram platina, dan 20 gram tembaga. Untuk  membuat satu telepon genggam para penambang harus mengeluarkan 1,4 ton tanah dari perut bumi.

Sekarang ini pantas saja, pertambangan emas dan tembaga menyebabkan lubang besar di perut bumi. Bumi kita dari hari-kehari akan semakin berlubang seiring dengan meningkatnya permintaan akan barang-barang elektronik,





Tidak ada komentar: